Tag Archive for: kuantitatif

Reading Time: 2 minutes

Methods are mere tools. It helps research achieve its goals. Therefore, the method as far as possible is mastered by all. Both qualitative and quantitative research methods. With quantitative methods, research can look at various statistical and numerical possibilities.

Kunto Adi Wibowo, Lecturer at Fikom Unpad, Bandung, received the message from his professor during his doctoral studies in the United States. Since then he has pursued various methods including studying quantitative methods to explore these methods in statistics and psychology. “My professor said that mastery over this (method) will make it easier for researchers to do research,” said Kunto at the Quantitative Research Methods Training on August 28, 2021.

The Journal and Publication Management Unit of FPSB UII held this activity so that there would be a method refresh. Journal managers within FPSB UII are expected to increase their capacity and, “assist editors in selecting quality quantitative manuscripts,” said Puji Rianto, Head of the Journal and Scientific Paper Publication Management Unit of FPSB UII, when contacted yesterday, August 30, 2021.

Types of Quantitative Research

Quantitative research, said Kunto, is divided into three types. The first is descriptive, correlational quantitative research, and the third is experimental quantitative research.

“Experimentality is a matter of causality. The characteristics are first because it must come first. Correlational is what matters,” said Kunto, who is also a reviewer of national and international journals. “Secondly, the cause must cause effect. Third, cause and effect cannot be just coincidence. It’s experimental. That’s why in the laboratory there are measurements,” he added.

To differentiate between experimental and correlational, “I usually use this. Correlation is not causation,” explained Kunto.

For Kunto, not everything whose hypothesis is wrong is a failed research. Instead, he falsified the theory. “Such research actually contributes to knowledge,” said Kunto. However, it also depends on whether the method is correct and valid.

By understanding quantitative methods in more detail, journal managers in FPSB UII are expected to be able to carefully determine incoming journal manuscripts using quality quantitative methods. In turn, the quality of the journal is expected to improve.

Reading Time: 2 minutes

Metode adalah semata alat. Ia membantu penelitian mencapai tujuannya. Oleh karenanya, metode sedapat mungkin dikuasai semuanya. Baik itu metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dengan metode kuantitatif, riset bisa melihat beragam kemungkinan statistik dan angka.

Kunto Adi Wibowo, Dosen di Fikom Unpad, Bandung, mendapatkan pesan itu dari profesornya selama ia studi doktoral di Amerika Serikat. Sejak itu ia menekuni beragam metode termasuk memelajari metode kuantitatif hingga menelusuri metode ini di bidang statistik dan psikologi. “Kata profesor saya, penguasaan atas ini (metode) akan memudahkan peneliti melakukan riset,” kata Kunto di Pelatihan Metode Penelitian Kuantitatif pada 28 Agustus 2021.

Unit Pengelolaan Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah FPSB UII, mengadakan kegiatan ini agar ada penyegaran metode. Para pengelola jurnal di lingkungan FPSB UII diharapkan dapat meningkat kapasitasnya dan, “membantu editor dalam menyeleksi naskah kuantitatif yang berkualitas,” kata Puji Rianto, Kepala Unit Pengelolaan Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah FPSB UII, saat dihubungi kemarin 30 Agustus 2021.

Jenis Penelitian Kuantitatif

Jenis penelitian kuantitatif, kata Kunto, dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah penelitian kuantitatif deskriptif, korelasional, dan yang ketiga adalah penelitian kuantitatif jenis eksperimental.

“Eksperimental itu soal hubungan sebab akibat. Cirinya yaitu pertama, Sebab harus lebih duluan. Kalo korelasional itu yg penting korelatif,” kata Kunto yang juga adalah reviewer jurnal nasional dan internasional. “Yang kedua, sebab harus mengakibatkan akibat. Ketiga, sebab dan akibat tidak boleh kebetulan semata hubungannya. Itu eksperimental. Makanya itu di laboratorium ada pengukuran-pengukuran,” tambahnya.

Untuk membedakan eksperimental dan korelasional, “Biasanya saya pake ini. Correlation is not causation,” jelas Kunto membedakan.

Bagi Kunto, Tidak semua yang hipotesisnya hasilnya keliru adalah penelitian gagal. Justru ia memfalsifikasi teori. “Penelitian seperti itu malah memberi sumbangan pada pengetahuan,” kata Kunto. Namun itu juga tergantung apakah metodenya benar dan valid.

Dengan memahami metode kuantitatif lebih detil, pengelola jurnal di lingkungan FPSB UII diharapkan dapat jeli menentukan naskah-naskah jurnal yang masuk dengan menggunakan metode kuantitatif yang berkualitas. Pada gilirannya, kualitas jurnal diharapkan akan meningkat.