Tag Archive for: Dakwah digital

Reading Time: 2 minutes

Becoming an inspiring speaker or preacher must start from changing habits. If you still have the habit of “followers,” it is undoubtedly difficult to become a reliable speaker. People with habits and mental “followers” tend to like lying down, lazy, unproductive. Meanwhile, people with a “viewer” mentality are always curious, don’t make changes, and follow the environment but don’t know what they want.

“Reliable speakers must start to build mental “climbers.” Mental climbers usually have strong discipline, adaptation, and optimism,” said Risma Kusumanendra, one of the speakers on Friday (11/6/2021) in the oral Da’wah training “Inspiring Public Speaker.” The training raised the theme of realizing enthusiastic preachers, interesting, fun, and inspiring communication.

Risma quotes Professor Carol Dweck in The New Psychology of Success, and there are two mindsets of a successful person. The first is the “fixed” mindset. This mindset assumes no opportunity at all to learn and grow. Everything remains. In comparison, the second mindset is a growth mindset which is a fixed mindset. This mindset assumes that everything can develop over time, and everything can be learned.

For Risma, three soft skills are needed to be a preacher: “Integrity, namely honesty, morals, personal values. The second is communication skills such as speaking, writing, presenting, and listening. Then the third is having good manners and ethics.”

This training is oral da’wah training for educators in the UII FPSB environment. Apart from Risma, other presenters who inspired were Kiki F. Wijaya, a motivator and soft skill trainer. Kiki discusses techniques for managing persuasion, overcoming stage fright, and the characters of inspirational preachers.

from left to right: Farhan Dean’s student staff, Parjono Security guard, Risma CRISTAL, Zarkoni, Widodo HP, Edi Sutapa, Aris Budiono (Chairman of the Organizing Committee). 5 best practices for FPSB UII 2021 oral da’wah training

On this occasion, the training does not only revolve around the theory. There is also a direct practice of creating da’wah content. Each participant practiced preaching. Including practice in front of the camera so that participants are invited to be creative in packaging da’wah.

At the end of the training, the committee and presenters selected five participants considered strong characters and seeds of preachers. In turn, these five participants will have their videos taken as propaganda video content.

The five selected participants were Farhan from the FPSB dean of student affairs, Parjono from the Security Unit Division, Zarkoni from the Communications Department, Widodo HP from the Faculty Staff, Edi Sutapa from the faculty staff. These are the five best practices for the 2021 FPSB UII oral da’wah training who will have the opportunity to create digital da’wah content.

Photo: Widodo HP

 

Reading Time: 2 minutes

Menjadi pembicara atau pendakwah yang menginspirasi harus dimulai dari mengubah kebiasaan. Bila masih memiliki kebiasaan “follower” tentu sulit menjadi pembicara handal. Orang dengan kebiasaan dan mental “follower” cenderung suka rebahan, malas, tidak produktif. Sedangkan orang dengan mental “viewer” justru selalu kepo, tidak melakukan perubahan, dan mengikuti lingkungan tetapi tidak tahu mau seperti apa.

“Pembicara handal harus mulai membangun mental “climbers.” Mental climbers biasanya memiliki disiplin kuat, adaptasi, dan optimisme,” kata Risma Kusumanendra, salah satu pembicara pada Jumat (11/6/2021) dalam pelatihan Dakwah lisan “Inspiring Public Speaker.” Pelatihan kali ini mengangkat tema mewujudkan pendakwah yang antusias, Komunikasi yang menarik, Menyenangkan, dan Penuh Inspirasi.

Risma mengutip Profesor Carol Dweck, dalam The New Psychology of Success, ada dua pola pola pikir (mindset) seorang yang sukses. Pertama, adalah pola pikir “fixed”. Pola pikir ini menganggap tidak ada kesempatan sama sekali untuk belajar dan tumbuh. Semuanya tetap. Sedangkan pola pikir kedua, adalah pola pikir growth yang merupakan dari pola pikir fixed. Mindset ini menganggap semua dapat berkembang dari waktu ke waktu dan segalanya dapat dipelajari.

Bagi Risma, ada tiga soft skill yang dibutuhkan menjadi pendakwah seperti, “Integritas yaitu kejujuran, moral, nilai-nilai personal. Yang kedua adalah keterampilan komunikasi seperti kemampuan bicara, tertulis, mempresentasi kan, dan mendengarkan. Lalu yang ketiga adalah memiliki sopan santun dan etika.”

Pelatihan ini adalah pelatihan dakwah lisan untuk tenaga pendidik di lingkungan FPSB UII. Selain Risma, pemateri lain yang hadir memberi inspirasi adalah Kiki F. Wijaya, motivator dan soft skill trainer. Kiki membahas mengenai teknik mengelola persuasi, mengatasi demam panggung, dan karakter-karakter da’i inspiratif.

dari kiri ke kanan: Farhan Staf kemahasiswaan dekanat, Parjono Satpam, Risma CRISTAL, Zarkoni, Widodo HP, Edi Sutapa, Aris Budiono (Ketua Panitia Penyelenggara). 5 tendik terbaik pelatihan dakwah lisan FPSB UII 2021

Pada kesempatan ini, pelatihan tidak hanya berputar pada teori, ada pula praktik langsung membuat konten dakwah. Tiap peserta berlatih berdakwah. Termasuk praktik di depan kamera sehingga peserta diajak kreatif dalam mengemas dakwah.

Di akhir pelatihan, panitia dan pemateri memilih lima peserta yang dianggap memiliki karakter dan bibit pembicara pendakwah yang kuat. Pada gilirannya kelima peserta ini akan diambil videonya sebagai konten video dakwah.

Kelima tendik peserta terpilih tersebut adalah Farhan dari kemahasiswaan dekanat FPSB, Parjono dari Divisi Satuan Pengamanan, Zarkoni dari Prodi Komunikasi, Widodo HP dari Dekanat, Edi Sutapa Dekanat. Mereka inilah lima tendik terbaik pelatihan dakwah lisan FPSB UII 2021 yang akan mendapatkan kesempatan membuat konten dakwah digital.

Foto: Widodo HP