Simbolisme Bromance Raditya Dika dan Pandu Winoto dalam Channel YouTube Raditya Dika
Skripsi salah satu alumni Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) tiba-tiba ramai di media sosial Instagram. Pasalnya, Raditya Dika sebagai subjek riset membagikan tangkapan layar dari laman dspace.uii.ac.id dengan keterangan skripsi berjudul Simbolisme Bromance Raditya Dika dan Pandu Winoto dalam Channel YouTube Raditya Dika.
Riset yang ditulis oleh Pandu Bagus Pratama direspon oleh Raditya Dika, ia menuliskan “Baru tau ternyata kisah saya dan @panduwinoto13 dijadikan skripsi. ”.
Mendapat lebih dari 60 ribu komentar dan lebih dari 800 ribu like dari netizen, skripsi milik Pandu Bagus Pratama menuai berbagai respon. Tak sedikit yang menjadi polisi bahasa hingga mempertanyakan mengapa judul tersebut di-acc oleh dosen pembimbing.
Lantas, apa yang dibahas oleh Pandu Bagus Pratama dalam lembaran tebal untuk menuntaskan kewajiban meraih gelar sarjananya tersebut?
Bromance dalam Riset
Konsep bromance mengacu pada hubungan persahabatan antar laki-laki yang saling menyayangi satu sama lain, namun dilakukan dengan batasan. Menyoroti hubungan Raditya Dika dan Pandu Winoto, penulis membagikan beberapa tangkapan layar potret keduanya dalam konten. Adegan-adegan tersebut menunjukkan keakraban pertemanan antar laki-laki.
Dengan pendekatan kualitatif dan menganalisisnya dengan semiotika Roland Barthes. Tanda-tanda representasi bromance dalam video YouTube chanel Raditya Dika dikelompokkan menjadi tiga analisis mulai dari dialog, tindakan, dan penampilan.
Peneliti menemukan kedekatan-kedekatan dari scene yang ditangkap, mulai dari menyuapkan makanan, ucapan permintaan maaf, hingga penampilan penggunaan pakaian yang senada.
Riset selengkapnya dapat dibaca pada Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik pada laman di bawah ini:
https://journal.uii.ac.id/cantrik/article/view/18973