‘Pecah Telur’ Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Berhasil Menyandang Gelar Profesor Pertama di FPSB UII

Profesor
Reading Time: 2 minutes

Istilah pecah telur menjadi kata yang diucap berkali-kali pasca kabar bahagia dari civitas akademik Universitas Islam Indonesia (UII) khususnya di lingkungan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB). Setelah 28 tahun berdiri, akhirnya November 2023 salah satu dosen dari Prodi Ilmu Komunikasi berhasil meraih gelar tertinggi profesor.

Prof. Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. menjadi Guru Besar pertama di Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus di FPSB.

Dalam agenda Penyambutan Profesor Baru FPSB UII pada 1 Desember 2023, Prof. Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Tak hanya itu, istilah pecah telur turut diungkapkan. Menurutnya pecah telur adalah analogi pencapaian yang telah diupayakan.

“Saya cari-cari di Google apa artinya pecah telur, sesuatu yang lama diupayakan tiba-tiba berhasil disebut pecah telur. Mungkin pecah telur itu effortnya besar jadi dipakai analogi sehari-hari mungkin sesungguhnya ada sejarahnya pencapaian yang upayakan sedemikian rupa tapi akhirnya bisa,” ujar Prof. Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. saat memberikan sambutan.

Setelah keberhasilan ini, diharapkan deretan dosen yang telah menyelesaikan pendidikan doktoral segera menyusul keberhasilan ini. Prof. Masduki percaya jika setelah ada satu Guru Besar dalam satu Fakultas selanjutnya akan segra menyusul satu per satu.

“Mungkin saya hanya tool-nya sebagai proksinya kita bersyukur bahwa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya itu memulai periode yang baru karena kita mempunyai satu Guru Besar kemudian berikutnya menyusul biasanya gejalanya begitu, pecah telur itu lalu telurnya pecah semua,” tuturnya.

Alasan ini cukup dikuatkan dengan beberapa dosen di lingkungan FPSB yang telah menjalani beberapa tahapan menuju jabatan Guru Besar.

“Seperti curva akan menanjak, berdoa dan dibantu berjuang mendorong,” tambahnya lagi.

Melansir dari laman resmi uii.ac.id, serah terima Surat Keterangan (SK) Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 27 November 2023 di Gedung Kuliah Umum, Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII.

Profesor

Kenaikan jabatan akademik profesor kepada Prof. Masduki
Foto: Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D

Dalam prosesi serah terima SK profesor tersebut dihadiri oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Ketua Pengembangan Pendidikan Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D., Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Dikti (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta, Taufiqurrahman, S.E., serta Penyelia Sumber Daya LLDikti Wilayah V DIY, Rahman Hakim, S.E.

Pada momen tersebut Rektor UII, menyampaikan pesan terkait pemikiran filsafat klasik ilmu pengetahuan serta kebebasannya. Secara umum kebebasan saintifik erat kaitannya dengan kemandirian individu dalam berpikir, sehingga pengetahuan bisa diaplikasikan untuk kepentingan publik.

“Kebebasan saintifik, ketika dipandu oleh prinsip etis, berkontribusi pada pengejaran pengetahuan yang universal, memberikan manfaat bagi kemanusiaan secara keseluruhan,” tutur Prof. Fathul Wahid di tengah penyampaian materi.

Sebelumnya, Prof. Masduki telah menyelesaikan studi S3 pada tahun 2021 lalu di Institute of Communication and Media Studies, University of Munich Jerman. Melalui SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi Nomor 63634/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik dosen Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. resmi dinaikkan jabatannya menjadi Profesor dengan angka kredit sebesar 922.

Klaster riset Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. yakni terkait dengan Media Policy, Comparative Media System, Public Media and Journalism, dan Media Activism.

 

Penulis: Meigitaria Sanita