Model Tiga Mandat Perguruan Tinggi di Indonesia dan Peta Jalan Jurusan Ilmu Komunikasi UII

Reading Time: 2 minutes

Beberapa waktu lalu tim yang dikomandani oleh Masduki, Dosen Komunikasi UII, klaster riset Jurnalisme dan Regulasi Media, baru saja merampungkan Road Map atau Peta Jalan 50 Tahun Ilmu Komunikasi UII. Peta Jalan ini merangkum beragam rencana dan respon atas kondisi kontemporer terkini dan proyeksi masa depan. Utamanya respon terhadap digitalisasi, tantangan disrupsi, dan krisis kemanusiaan akibat modernisasi.

Masduki, Doktor Komunikasi UII, spesialis kajian penyiaran publik dan ekonomi politik media, mengatakan bahwa beberapa hal menjadi input atau latar belakang pentingnya dibuat roadmap 50 tahun ini. Hulunya adalah tiga mandat perguruan tinggi mencakup bidang riset, pengajaran, dan pengabdian. “Di lingkup Global muncul konflik peradaban, di level indonesia muncul masalah terkait penerapan demokrasi, lalu dalam konteks islam penting membahas relasi islam dan empowerment,” kata Masduki pada sesi presentasi Seminar sekaligus sosialisasi dan roadshow Peta Jalan Prodi Ilmu Komunikasi UII yang diselenggarakan pada Jumat, 3 Desember 2021.

Acara ini dipandu oleh Moderator Anang Hermawan, kandidat doktor komunikasi dan pemberdayaan dari UII, dan juga mengundang Pembicara Septiawan Santana Kurnia sebagai Dekan FIKOM Unisba. Doktor Septiawan Santana mengapresiasi roadmap ini sekaligus memberi masukan dari pengalaman Fikom Unisba selama 30an tahun ini. Menurutnya, sangat baik dan sudah saatnya prodi Ilmu Komunikasi menjadi Fakultas yang tentunya akan semakin membesarkan jangkauan dan akses.

Indikator output dari tiga bidang ini pada peta jalan jurusan adalah juga pada tiga bidang. Pertama, indikator di bidang riset adalah salah satunya hadirnya peta jalan riset dan kolaborasi riset internasional. Termasuk juga konferensi dan publikasi jurnal internasional. Penting juga adanya hilirisasi riset.

Kedua, indikator di bidang pengajaran adalah ketersediaan jenjang S1, S2, hingga S3, post doctoral, hingga kerjasama internasional. Kerjasama internasional yang dimaksud misalnya berbentuk double degree dan student lecture mobility. Penting juga akselerasi prestasi mahasiswa dan dosen. Ketiga adalah indikator output di bidang pengabdian dengan memberi sumbangsih teknologi yang adaptif aplikatif, sumbangsih di level peningkatan kualitas media dan informasi, hingga reformasi regulasi dan lain-lain.

Pada gilirannya, outcome atau dampak yang diharapkan dari desain roadmap 50 tahun ini pertama, pada bidang riset adalah lahirnya mazhab pemikiran dan ilmuwan dalam bidang komunikasi (perspektif profetik, indonesia, dll) sebagai bentuk de-westernisasi. Ada wacana munculnya apa yang disebut mazhab kaliurang. Outcome di bidang pengajaran adalah kiprah alumni semakin terasa di level indonesia maupun internasional. Sedangkan outome di bidang pengabdian adalah terciptanya masyarakat madani sebagai wujud demokrasi komunikasi untuk kesejahteraan masyarakat.