Menyikapi Kuliah Daring Bersama Komunikasi UII

Reading Time: 2 minutes

Pembelajaran saat masih di SMA tentu sangat berbeda setelah menuju dunia perkuliahan. Dosen bukanlah tuhan. Artinya, mahasiswa dituntut belajar mandiri dengan sistem belajar berbeda. Peran dosen hanya menemani dan membimbing mahasiswa, dan tentu saja mahasiswa harus sadar sejak mula: mahasiswa berbeda dari siswa biasa seperti saat masih di SMP ataupun SMA.

Begitulah pesan yang disampaikan Herman Felani, Dosen Komunikasi UII, yang juga fokus pada kajian riset film dan kajian budaya Amerika. Herman memberikan banyak pesan dan panduan itu untuk para mahasiswa baru angkatan 2020 pada acara bertajuk “Welcoming day” pada Rabu (23/9). Acara ini juga sekaligus adalah pembekalan untuk mahasiswa baru menghadapi kuliah daring.

Respon Mahasiswa Baru: dari Pandemi hingga Kuliah Daring

Pembekalan ini dilakukan menggunakan Aplikasi Mentimeter. Aplikasi yang bisa melakukan survei dan sekaligus presentasi dan permainan ini menemukan banyak temuan. Saat ini mayoritas maba tetap berada di pulau jawa. Kebanyakan Maba memilih Komunikasi UII karena jurusan yang menyenangkan dan memiliki prospek kerja yang luas. Dari data 1186 pendaftar Komunikasi UII 2020 (per 22 September 2020) hanya 256 yang terpilih untuk menjadi mahasiswa Komunikasi UII. Komunikasi UII merupakan jurusan Favorit di UII dan maba merasa termotivasi.

Sementara itu, perasaan maba saat terkumpul juga di apliaksi menti ini. Pada masa pandemi ini kebanyakan maba merasakan sedih dan bosan. Muncul beragam kendala yang didapatkan. Misalnya sinyal dan juga keuangan. Perlu mengeluarkan lebih banyak biaya. “Sedih, susah sinyal, bosen dan no life,” kata maba yang menulis namanya Bedul, dari Majalengka.

Herman Felani menjelaskan mahasiswa dituntut untuk mengikuti kuliah daring dan mempelajari sistem pembelajaran terbaru ini. Menurutnya, maba angkatan 2020 adalah generasi visual dan millenials. Selain adanya beragam kekurangannya, yang didapatkan dari kelas daring juga memiliki kelebihan. Misalnya membuka kesempatan kerja tim tanpa batas. Buat tugas bersama dengan mahasiswa lain, prodi lain, kampus lain, bahkan negara lain. Sementara itu, berada di komunikasi UII, mahasiswa dapat bertukar opini dengan dosen tanpa canggung.

Hal ini bisa diberikan seperti dengan memberikan rekomendasi video, channel youtube, podcast, dan sebagainya. Baginya, kata Herman, dosen dan mahasiswa adalah rekan. Bukan tuhan dan hambanya. Herman juga membagikan sumber-sumber alternatif untuk mendapatkan E-book dan film Dokumenter sebagai salah satu media pembelajaran mahasiswa. Hal ini dapat menjadi modal mahasiswa dalam mengarungi pembelajaran sinkron dan asinkron.

Herman mengatakan bahwa angkatan 2020 ini adalah angkatan mahasiswa pertama yang kuat mengikuti kuliah dengan sistem full online. “Ini adalah tuntutan zaman, yakinlah pasti akan ada hikmahnya,” kata Herman memberi semangat.

Nothing Will Work Unless You Do,” tulis Herman di layar presentasinya mengutip kata-kata bijak dari seorang penulis Afrika Amerika, Maya Angelou. Kutipan ini dibuat agar memotivasi mahasisawa Ilmu Komunikasi UII angaktan 2020. Setelah itu, acara diakhiri dengan tanya jawab dan bagi-bagi merchandise menarik untuk penanya terbaik. Tentu tak lupa berfoto bersama untuk mengenang masa Welcoming Day 2020.

——————-

Penulis: Ridwan Ainurrahman,  Mahasiswa Magang Ilmu Komunikasi UII. Angkatan 2016

Editor: A. Pambudi W