Menyambut Kunjungan Prodi Ilmu Komunikasi Dehasen Bengkulu dengan Kuliah Pakar ‘Kreativitas dan Ilmu Komunikasi di Era AI’
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan kolega yang datang dari Bengkulu. Mereka adalah rombongan mahasiswa serta dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen.
Menyambut kedatangan tersebut, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UII Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D, berkesempatan mengisi kuliah pakar dihadapan 92 mahasiswa dan 6 dosen.
Materi bertajuk “Kreativitas dan Ilmu Komunikasi di Era Artificial Intelligence (AI)” dipilih karena memiliki urgensi yang relate dengan kondisi mahasiswa di era Society 5.0, dimana masyarakat menjadi pusat untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi hingga penyelesaian berbagai masalah sosial dengan integrasi ruang siber dan fisik. Artinya peran AI menjadi sangat dominan dalam hal ini.
Kuliah pakar yang berlangsung di RAV Perpustakaan Pusat UII pada 22 November 2023 berlangsung seru, para mahasiswa begitu antusias dalam momen diskusi. Ada berbagai pertanyaan yang dilontarkan mulai dari cara menghadapi pesatnya perkembangan AI yang disalahgunakan pada media sosial, jenis aplikasi AI yang dapat dimanfaatkan dan membantu mahasiswa, hingga strategi Prodi Ilmu Komunikasi dalam mendukung mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri di berbagai bidang.
Apalagi baru-baru ini ChatGPT dari Open AI menjadi cukup booming karena banyak pihak yang menggunakan untuk berbagai kebutuhan seperti pembuatan tugas esai hingga mencari jawaban singkat dari berbagai pertanyaan.
Akibatnya banyak pihak saling bagi tips pemanfaatan aplikasi ini secara optimal seperti Bedah Mantra ChatGPT yang berseliweran di berbagai media sosial.
Dunia AI dalam kajian Ilmu Komunikasi telah dibahas khusus dalam konferensi tahunan dalam International Conference on Artificial Intelligence in Information and Communication (ICAIIC). Tahun 2023 telah berlangsung di Bali, sementara tahun 2024 akan digelar di Jepang.
Menariknya pemanfaatan AI dalam kehidupan manusia juga telah masuk dalam ranah agama, mulai dari negara Jepang, Dubai, Jerman, hingga di Indonesia. Ada peralihan praktik agama yang memanfaatkan kehebatan AI.
“Ada kuil di Jepang yang sudah berdiri lebih dari 300 tahun selalu jadi tempat untuk orang memohon doa ternyata dalam waktu tiga tahun terakhir ini pemimpin doa digantikan robot misalnya ingin meminta ujian lancar dan lainnya. Kemudian di jerman sudah ada gereja yang menggunakan pendetanya AI bukan telekonferens atau apa nah ini sudah terjadi di luar sana. Sementara di Indonesia MUI hingga Munas NU 2023 telah mengkaji dalam tentang AI,” tambahnya.
Terdapat beberapa tips untuk menghadapi pesatnya perkembangan AI yang disampaikan dalam kuliah pakar tersebut. Tips ini berkaitan dengan sikap dan cara kita memanfaatkan AI secara tepat.
“Kunci menghadapi disrupsi ditengah pesatnya AI adalah SAKKTI yakni sensitif, adaptif, kolaboratif, kritis, transformatif, dan inovatif,” jelas Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.
Dalam kegiatan ini hadir juga Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni yakni Bapak Dr. Nizamuddin Sadiq, Sekretaris Ilmu Komunikasi UII Program Internasional Ibu Ida Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A. sementara dari pihak Universitas Dehasen adalah Ibu Sri Narti, M.I.Kom selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi.