Menulis Bergaya dengan Feature

Reading Time: < 1 minute

Feature memungkinkan kita menulis dengan penuh gaya. Tulisan berita kisah, atau biasa disebut feature, bisa bikin penulis eksplorasi gaya Bahasa, menginjeksi nilai-nilai, hingga bercerita seperti dongeng.

“Meski mirip bercerita atau dongeng, feature bukan imajinasi ya, hanya gayanya bercerita. Jadinya lebih luwes dan tidak kaku dibanding menulis berita hardnews,” kata A. P. Wicaksono, pembicara dari pengelola Web Komunikasi UII, dalam workshop produksi konten website Pondok Pesantren UII pada 22 Agustus 2021.

Menurut Wicaksono, menulis hardnews cukup memuat informasi 6w 2H. “Satu W tambahan adalah What next, dan satu H tambahan adalah How Much,” ujar Wicaksono menjelaskan tips yang tidak lagi sekadar 5W1H. Asalkan informasi paling penting dari narasumber pertama muncul di muka, selanjutnya bisa kita tambahkan informasi pelengkap dari narasumber lain, katanya.

Farikha, salah satu peserta juga mengamati, feature bisa membuat penulis menularkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian narasumber pada pembaca. Peserta pada pelatihan kali ini diminta membaca karya dari wartawan Kompas berjudul Om Batman, sebagai contoh sederhana.

Setelah membaca contoh tulisan Feature yang disampaikan pembicara, Asliha Latifa berpendapat ada nilai-nilai yang disampaikan dalam gaya tulisan feature. Ada pula penggunaan majas dan bunga kata dalam penulisan feature, seperti juga pendapat Khalida, peserta lain.

Namun intinya, dengan pelatihan menggunakan metode komparasi, para peserta telah dapat merasakan perbedaan gaya antara hardnews dan feature dengan gamblang. Pemahaman ini membuat peserta mudah menulis berita hardnews di sesi simulasi. Terkumpul 11 tulisan berita kegiatan karya peserta pelatihan produksi konten website kali ini.

Farchan, anggota Media Santri PP UII, berharap, setelah pelatihan ini, pada gilirannya tulisan-tulisan ini bisa menjadi modal punggawa media santri ke depan mengelola web pesantren UII. “Keseluruhan pengelola media santri sebanyak 18 orang nantinya akan mengelola lini media santri, mulai dari web hingga media sosial,” katanya.