Mental Pendaki, Kunci Pendakwah Inspiratif
Menjadi pembicara atau pendakwah yang menginspirasi harus dimulai dari mengubah kebiasaan. Bila masih memiliki kebiasaan “follower” tentu sulit menjadi pembicara handal. Orang dengan kebiasaan dan mental “follower” cenderung suka rebahan, malas, tidak produktif. Sedangkan orang dengan mental “viewer” justru selalu kepo, tidak melakukan perubahan, dan mengikuti lingkungan tetapi tidak tahu mau seperti apa.
“Pembicara handal harus mulai membangun mental “climbers.” Mental climbers biasanya memiliki disiplin kuat, adaptasi, dan optimisme,” kata Risma Kusumanendra, salah satu pembicara pada Jumat (11/6/2021) dalam pelatihan Dakwah lisan “Inspiring Public Speaker.” Pelatihan kali ini mengangkat tema mewujudkan pendakwah yang antusias, Komunikasi yang menarik, Menyenangkan, dan Penuh Inspirasi.
Risma mengutip Profesor Carol Dweck, dalam The New Psychology of Success, ada dua pola pola pikir (mindset) seorang yang sukses. Pertama, adalah pola pikir “fixed”. Pola pikir ini menganggap tidak ada kesempatan sama sekali untuk belajar dan tumbuh. Semuanya tetap. Sedangkan pola pikir kedua, adalah pola pikir growth yang merupakan dari pola pikir fixed. Mindset ini menganggap semua dapat berkembang dari waktu ke waktu dan segalanya dapat dipelajari.
Bagi Risma, ada tiga soft skill yang dibutuhkan menjadi pendakwah seperti, “Integritas yaitu kejujuran, moral, nilai-nilai personal. Yang kedua adalah keterampilan komunikasi seperti kemampuan bicara, tertulis, mempresentasi kan, dan mendengarkan. Lalu yang ketiga adalah memiliki sopan santun dan etika.”
Pelatihan ini adalah pelatihan dakwah lisan untuk tenaga pendidik di lingkungan FPSB UII. Selain Risma, pemateri lain yang hadir memberi inspirasi adalah Kiki F. Wijaya, motivator dan soft skill trainer. Kiki membahas mengenai teknik mengelola persuasi, mengatasi demam panggung, dan karakter-karakter da’i inspiratif.
Pada kesempatan ini, pelatihan tidak hanya berputar pada teori, ada pula praktik langsung membuat konten dakwah. Tiap peserta berlatih berdakwah. Termasuk praktik di depan kamera sehingga peserta diajak kreatif dalam mengemas dakwah.
Di akhir pelatihan, panitia dan pemateri memilih lima peserta yang dianggap memiliki karakter dan bibit pembicara pendakwah yang kuat. Pada gilirannya kelima peserta ini akan diambil videonya sebagai konten video dakwah.
Kelima tendik peserta terpilih tersebut adalah Farhan dari kemahasiswaan dekanat FPSB, Parjono dari Divisi Satuan Pengamanan, Zarkoni dari Prodi Komunikasi, Widodo HP dari Dekanat, Edi Sutapa Dekanat. Mereka inilah lima tendik terbaik pelatihan dakwah lisan FPSB UII 2021 yang akan mendapatkan kesempatan membuat konten dakwah digital.
Foto: Widodo HP