Membangun Kepercayaan Diri dengan Public Speaking
Pandemi Covid-19 bukan alasan penghambat kita untuk belajar. Berbagai media online sudah menunjang kita untuk tetap produktif meskipun hanya di rumah saja. Maka, pada 7 Agustus 2020, Prodi Komunikasi Universitas Islam Indonesia kelas International Program berkolaborasi dengan Elsa Speak Indonesia mengadakan workshop “Building your Confidence with Enhancing the Public Speaking Skills”. Country Head ELSA SPEAK Indonesia, Yasser Muhammad Syaiful, berkesempatan menjadi pembicara dalam workshop ini. Dalam workshop yang berjalan selama dua jam ini membincangkan cara meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Public Speaking agar bisa bersaing di dunia kerja.
Menurut Yasser, dikutip dari Future of Jobs Report, kemampuan yang paling sering dicari oleh perusahaan adalah komunikasi, entah itu komunikasi interpersonal maupun massa. Yasser juga berpendapat bahwa kemampuan dalam berbahasa inggris juga penting. Menurutnya, orang Indonesia kemampuannya dalam menggunakan Bahasa Inggris sangat rendah. Yasser berpendapat jika kita punya keterampilan Bahasa Inggris yang baik, semakin tinggi peluang mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Apalagi Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan banyak perusahaan yang membutuhkan orang-orang yang mahir dalam menggunakannya.
“Kalau kita kurang mahir dalam penggunaan Bahasa Inggris, kita bisa kehilangan 30% produktivitas dan kredibilitas. Kita juga bisa kehilangan 32% peluang pendidikan atau bisnis internasional. Jadi teman-teman sekarang bisa memahami seberapa pentingnya public speaking dan Bahasa Inggris,” ucap Yasser via Zoom, Sabtu (07/08/2021) kemarin.
Dalam diskusi itu, Yasser membuka pertanyaan tentang alasan orang Indonesia takut menggunakan Bahasa Inggris. Takut dalam penggunaan grammar, pengejaan yang salah, dan kurang percaya diri merupakan alasan yang paling banyak disebutkan peserta workshop. Maka dibutuhkan landasan serta motivasi yang kuat untuk bisa menggunakan Bahasa Inggris.
“Jujur grammar saya juga masih belum benar. Tapi saya berani ngomong. Urusan benar salah itu belakangan. Yang penting kita harus berani berbicara dan mau belajar,” ujarnya setelah membaca respon jawaban yang diberi oleh peserta.
Empat Kunci Belajar Bahasa Inggris
Sebelum mulai mempelajari Bahasa Inggris, kita harus tau apa yang menjadi motivasi kita untuk belajar. Motivasi yang kuat sangat dibutuhkan agar kita dapat konsisten dalam belajar. Entah itu karena ingin mendapat pekerjaan yang baik, atau ingin belajar di negara lain. Yasser mengemukakan empat kunci dalam mempelajari Bahasa Inggris.
Kunci yang pertama adalah persiapkan strategi belajar yang baru. Strategi belajar harus sesuai dengan kemampuan belajar kita sendiri. Maka dari itu, kita harus mengetahui bagaimana cara kita belajar. Kunci yang kedua adalah membiasakan diri dengan Bahasa Inggris dan Public Speaking. Ini bisa kita temukan di keseharian kita. Baik dengan mendengarkan musik maupun film berbahasa inggris agar kita terbiasa dengan Bahasa Inggris. Berbicara di depan kaca juga bisa dilakukan agar terbiasa dalam bicara bahasa inggris. Ketiga, kita harus latihan secara konsisten. Tanpa latihan yang sering, otak kita akan mudah lupa dengan materi yang kita dapat. Yasser mengatakan, kita perlu latihan terus menerus agar daya ingat kita bertambah.
Lalu kunci yang terakhir adalah evaluasi dari beragam usaha yang dilakukan. Mengevaluasi bagaimana hasil serta materi yang telah didapat atau dipelajari. Evaluasi bisa dari diri sendiri dan dari orang lain. Jangan takut untuk meminta kritik dan saran dari orang lain agar kita tahu sejauh mana diri kita dapat berkembang. Kita juga dapat belajar dari masukan orang lain. Kalau dirasa masih kurang, kita harus meningkatkan usaha kita dengan belajar lebih giat lagi. Kalau kita sudah bagus, alangkah baiknya jika dipertahankan.
“Esensi belajar bukan langsung mengerti. Kalau kita tidak diingatkan lagi dengan materi yang sudah didapat, pasti hilang atau lupa. Proses belajar yang efektif adalah materi yang udah diajarin, diulang lagi. Jangan heran kalo suka lupa kalo gak diulang secara konsisten,” pesan Yasser kepada peserta workshop.
Konsisten dalam semangat memang susah. Namun, dalam meningkatkan semangat, kita harus ingat alasan mengapa kita harus belajar Bahasa Inggris. Baik itu untuk keluarga maupun diri sendiri. Tentu ada fase lelah dan bosan dalam belajar, maka dari itu harus ada self-reward agar kita tetap semangat. Yasser mengatakan kalau kita harus mengetahui aktivitas yang bisa meningkatkan semangat belajar kita. Misal dengan istirahat sejenak atau bermain dengan teman.
Cara agar Percaya Diri dalam Berbicara
Yasser mengatakan bahwa meskipun ia sudah mempunyai banyak jam terbang dengan menjadi speaker dimana-mana, bukan berarti ia tidak melakukan persiapan dan latihan. Ia menyiapkan bahan-bahan yang akan ia bicarakan dan melatih public speaking agar ia bisa mempresentasikan apa yang akan ia bicarakan. Sebelumnya, ia mencatat framework tentang hal-hal apa saja yang nantinya ia bicarakan agar tersusun rapi.
“Seberapa jago kalian presentasi, latihan dan persiapan. Itu satu hal yang tidak boleh ditinggal. Bahkan saya presentasi buat sekarang ini, saya latihan karena saya menghargai jenis acara kecil atau besar. Ini adalah salah satu proses saya untuk melakukan yang terbaik,” kata Yasser.
Ia juga menambahkan bahwa apa yang kita lakukan juga berpengaruh pada presentasi kita. Misal bisa blank, keringat dingin, gugup dan seterusnya. Yasser mengutip ucapan Amy Cuddy, seorang pembicara dalam acara TED Talk, yang menyampaikan bahwa orang-orang hebat yang melakukan public speaking atau menjadi speaker biasanya melakukan power pose atau pose yang terlihat kuat dan dominan. Hasil riset menunjukkan bahwa dengan melakukan power pose, itu bisa meningkatkan kepercayaan diri kita. Ini adalah salah satu tips agar kita lancar dalam public speaking.
Knowledge is power but character more
“Ilmu itu penting, tapi attitude atau karakter juga penting. Hati-hati ya kalau karakter atau attitude kita kurang, ilmu yang kita dapat bisa jadi belok,” kata Yasser.
Menurutnya, selain pentingnya pengetahuan atau ilmu, kita juga harus mempunyai sikap atau karakter yang baik. Ada pepatah mengatakan “knowledge is power but character more.” Maksudnya, pengetahuan itu kekuatan tetapi karakter lebih utama. Artinya, kalau kita tidak punya karakter, ilmu bisa jadi salah arah. Untuk itu, Yasser berpesan kita harus mempunyai karakter yang baik agar ilmu yang kita dapatkan bisa lebih berguna untuk kita sendiri maupun masyarakat.