Fikom Unisba Kunjungan ke Prodi Ilmu Komunikasi UII, ‘Bagaimana Laboratorium Mengikuti Perkembangan Kurikulum?’

Fikom Unisba
Reading Time: 2 minutes

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan kunjungan ke Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia pada 7 Agustus 2023. Kunjungan ini bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi asisten Laboratorium Simulasi Komunikasi Fikom Unisba.

Dipimpin oleh Dr. Rita Gani sebagai Kepala Laboratorium Simulasi, rombongan Fikom Unisba sampai di Gedung Unit 18 Ilmu Komunikasi sekitar pukul 08.45 WIB. Kedatangan itu tentu disambut hangat oleh keluarga besar Prodi Ilmu Komunikasi, termasuk Kaprodi Ilmu Komunikasi Iwan Awaluddin, Ph.D, dan Dr. Zaki Habibi selaku Kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi UII.

Dalam kesempatan ini, Dr. Zaki Habibi memperkenalkan Laboratorium Ilmu Komunikasi beserta gagasan-gagasan di dalamnya. Poin utama yang menjadi sorotan pada perbincangan itu terkait bagaimana laboratorium mampu menunjang kebutuhan seiring berkembang dan berubahnya kurikulum.

“Teknologi dapat berganti dan berubah dalam hitungan hari, begitupun kurikulum akademik. Bagaimana kita mengikutinya?” ungkap Dr. Zaki Habibi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Zaki Habibi menjelaskan sejarah Laboratorium Ilmu Komunikasi yang dibangun pada 2007 untuk memenuhi kebutuhan skill mahasiswa. Hingga akhirnya ada perombakan besar-besaran tahun 2014, namun kurikulum terus berjalan dan berubah.

Hingga akhirnya pada 2017, dibuatlah konsep dengan sasaran dengan komponen yang sama atau modular.

“Untungnya tahun 2017 kita menciptakan sebuah rancangan, konsepnya modular yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan praktikum,” ujarnya.

Fikom Unisba

Pemberian kenang-keangan antara Fikom Unisba dengan Prodi Ilmu Komunikasi UII

Selain teknologi, peran SDM pada laboratorium dianggap menjadi kunci utama. Untuk itu, Kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi UII menyebut bahwa langkah efektif lainnya adalah dengan melakukan pengembangan kapasitas SDM. Berbagai kerja kreatif dan keterlibatan staf hingga kerja kolaboratif dilakukan agar laboratorium mampu menjadi bagian pendampingan mahasiswa.

“Yang paling efektif kapasitas orang per orang. Bertumbuh bersama dengan semangat kolaborasi. Karena kalau sendiri kadang ide juga mentok. Jadi kita sering lakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Seperti program Kaliurang Festival Hub yang menjadi ruang bertemunya para kreatif,” ungkapnya.

Senada dengan Dr. Zaki Habibi, Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D, menyebut bahwa dengan kolaborasi, akan saling menguntungkan karena ada pertukaran potensi. Apalagi di tengah teknologi kecerdasan buatan atau AI yang makin pesat.

“Bisa berkolaborasi dan saling menguntungkan. Bertukar potensi, perjumpaan-perjumaan ini akan mempertemukan kelebihan dan kekurangan sehingga bisa mengisi ruang-ruang dan kita kembangkan. Mulai dari ide kreativitas apalagi  saat ini kita dihadapkan dengan tantangan kecerdasan buatan AI. Maka kapasitas manusia juga harus terus berkembang,” ujarnnya.

Dr. Rita Gani juga bercerita tentang sistem rekrutmen asisten Laboratorium Simulasi Komunikasi yang ditujukan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi secara professional dengan pola seleksi yang terukur.

Setelah diskusi rampung, rombongan Dr.Rita Gani berkeliling melihat dan mencoba langsung fasilitas yang dimiliki oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII. Mulai dari Ikonisia TV, laboratorium Fotografi dan Multimedia, Lab TV & Podcast, hingga PDMA Nadim.

 

Penulis: Meigitaria Sanita