Menulis di Jurnal Internasional ala Kati Lindström
Workshop menulis jurnal internasional adalah salah satu rangkaian dari The 5th Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) dari 14-16 April 2019 di Auditorium FPSB UII. Acara yang dimoderatori oleh Herman Felani Tandjung dan diisi oleh pemateri Kati Lindström asal ahli Landscape Semiotic dari KTH Royal Institute of Technology, Swedia. Pada kesempatan workshop itu ratusan peserta hadir baik dari peserta konferensi maupun undangan. Acara ini diselenggarakan untuk membiasakan dan memberi kesempata pada Lindström berbagi pengalaman tentang penulisan jurnal secara internasional.
Lindström mengatakan tahapan penulisan jurnal internasional harus dicermati dengan benar. Standar penerbit juga tidak boleh luput diperhatikan. Pertama, persiapkan tema dan tulisan dengan matang dengan sumber-sumber yang kredibel. Hati-hati dengan self plagiarism. Setelah tahap persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah memilih jurnal yang sesuai dengan tema yang kita tulis. Apakah ia relevan, apakah contoh yang diberikan sudah tepat. Setelah itu, proses submitting atau pendaftaran bisa dilakukan. Setelah submit, adalah masuk tahap review. Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah berdiskusi dengan reviewer dan membuka pandangan dan masukan.
Dalam workshop ini Lindström juga mendapat beberapa pertanyaan. Misalnya pertanyaan peserta dari Universitas Lambung Mangkurat. Ia bertanya apakah mungkin mengirim dua artikel jurnal ke 2 jurnal berbeda. “Tidak, itu tidak diperbolehkan, ambil kembali naskah anda jika itu terlalu lama dalam satu penerbit jurnal,” kata Lindström. Lalu ia bertanya lagi, “artikel jurnal saya menghilang, saya sudah mencarinya di digital tapi tidak ditemukan.” Menurut Lindström, itu tidak mungkin. “Itu pasti ada dalam database Scopus, anda bisa melacaknya di sana,” kata Lindström.
Tips dan Trik
Lindström menyarankan banyak hal. Misalnya, “Keep writing everyday an hour, (menulislah setiap hari satu jam). At the last automatically (pada akhirnya anda akan merasa terbiasa otomatis dalam menulis). Never a week because you will forget. (jangan sampai seminggu, karena anda bisa saja lupa ide anda),” kata Lindström. Menurut Lindström mengapa harus tiap hari, karena memulai lebih sulit. Tetapi sebaiknya kita juga harus menikmatinya. “its hard if you not enjoy that,” saran Lindström. Ada juga pertanyaan lain, mengapa harus menulis di jurnal internasional terdaftar scopus? “in scopus is more attraction, a lot more people to read. (Di scopus akan lebih banyak orang tertarik membaca karya kita),” katanya menjawab.