Apresiasi untuk Eunike: Ramah Difabel Rungu dalam Forum AES #14
Diskusi kali ini (17/10/2020 ) agak berbeda. Diskusi Forum Amir Effendi Siregar #14 yang disiarkan oleh Uniicoms TV, Prodi Ilmu Komunikasi UII, itu menghadirkan Eunike Gloria Setiadarma. Seorang yang sedang menyelesaikan studi doktoralnya di jurusan sejarah Northwestern University. Forum AES seri 14, ini mempertimbangkan aksesibilitas difabel rungu agar semua orang bisa mengikuti diskusi forum AES.
Dalam slide presentasi Eunike, ia menyertakan teks berjalan (running text) yang ia siapkan. Kalau dilihat slidenya, di sisi kiri ada slide presentasi yang berisi poin-poin, gambar ilustrasi dan beberapa keterangan. Sedangkan pada slide sebelah kanan, ada teks berjalan yang sangat rigid, terlihat sekali Eunike serius dan yang pasti ia menyiapkan dengan upaya yang sangat besar agar presentasi dapat diikuti oleh siapapun termasuk oleh difabel rungu, jika ada.
“Saya menyiapkan teks berjalan untuk memfasilitasi peserta yang memiliki disabilitas pendengaran, maaf jika slide utamanya nggak full maksimal besarnya,” kata Uenike mengawali diskusi siang hari itu.
Eunike kali ini melakukan riset masuk melongok realitas sosial dan dinamika sejarah serta politik zaman itu dengan menggunakan perspektif orang biasa. Eunike melacak dengan membaca tulisan Kwee Thiam Tjing (KTT) dan istrinya (Nie Hiang Nio) di beragam surat kabar yang tercetak pada pada zaman sebelum dan setelah kemerdekaan. Pendekatan sejarah yang ia gunakan adalah pendekatan sejarah mikro yakni pendekatan sejarah yang menarasikan sejarah dari kacamata orang biasa. Bukan tokoh besar atau populer.
Dalam diskusi ini, difabel rungu akan dapat mengikuti diskusi menarik ini tanpa kendala berarti.