,

KalFest Hub Seri #8: Behind Story Pemenang Film ReelOzInd! 2025

KalFest Hub Seri #8: Behind Story Pemenang Film ReelOzInd! 2025

Kaliurang Festival Hub (KalFest Hub) seri #8 yang berkolaborasi dengan ReelOzInd! telah berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025 di di Ruang Audio Visual Balai Layanan Perpustakaan Grhatama Pustaka DPAD DIY, telah menampilkan 9 film yang menang ReelOzInd! 2025.

Dua pertemuan festival ini menjadi saksi premier screening sekaligus pertemuan penonton dengan praktisi dan akademisi pengkaji film. Banyak cerita mendalam dibalik film-film terpilih, semuanya tersaji dalam satu acara kalFest Hub seri #8 x ReelOzInd!.

Penonton diajak menon 9 film secara simultan, dan berlanjut dengan diskusi. Sesi ini menghadirkan dua pembicara yakni Kevin Evans (Indonesia Director The Australia-Indonesia Centre) dan Dr. Dyna Herlina S (Film Researcher, Universitas Negeri Yogyakarta, Ketua KAFEIN).

ReelOzInd! tahun ini mengambil tema Imajinasi, bagi Kevin Evans kata tersebut mudah dipahami oleh kedua negara. “Tiap tahun kita ambil tema satu kata, sedikit dan dimengerti dua negara. gampang menyambung,” ujarnya.

ReelOzInd! adalah kompetisi dan festival film pendek yang ditujukan kepada sineas dari Australia dan Indonesia. Kevin menyebut lewat film mampu menyatukan berbagai hal dengan sederhana.

“Melalui film banyak orang di Australia dan Indonesia berfikir sama atau ralate oh pikirannya sama. Seringkali saya lupa, ini Indonesia atau Australia. Relate yang dialami, melihat dari lingkungan yang berbeda, dengan aspek primordial yang berbeda, dan kemanusiaan yang sama,” tambahnya.

Selain itu, film juga menjadi media pembelajaran yang menarik dan atraktif di Australia, terlebih kini banyak institusi pendidikan yang mengajarkan bahasa Indonesia.

Sementara Dr. Dyna Herlina, menyebut KalFest Hub mampu menjadi ruang strategis yang mampu menghubungkan festival dari berbagai negara. Salah satunya Australia yang selama ini tidak memiliki hubungan intensif dengan Indonesia. “KalFest Hub platform yang strategic to connect yang sebenarnya tidak terkoneksi. Saya berpikir ReelOzInd bisa kita undang, as well as festival,” ujarnya.

Behind Story Film-Film Pemenang ReelOzInd!

Tiga pemenang menyempatkan hadir dalam momen ini, cerita unik datang dari Firman Widyasmara kreator film berjudul Leleng, dengan teknik stop motion yang terkesan arkais menciptakan berbagai efek yang dinamis. Ternyata film animasi ini sempat tertunda bertahun-tahun lantaran berbagai situasi yang mendukung.

“Tantangannya karena ini film pertama jadi masih acakadut (berantakan), tapi di balik keterbatasan waktu cukup panjang, file sempat terserak karena pandemi Covid-19. Tahun 2023 mulai saya rapikan kembali seperti yang teman-teman saksikan,” ungkap Firman Widyasmara.

Cerita lain datang dari peraih Special Mention Young Filmmaker garapan Isla Ward. Filmnya berjudul Hurt People, Hurt People terispirasi dari kisah-kisah di sekililingnya. Bagaimana bullying terjadi pada murid-murid di sekolah. Ditemani dengan sang ayah, Isla menuju panggung KalFest Hub menceritakan di balik tema yang ia pilih.

“Why did I make that film? Because when I was 8 years old in green school. You have to do a project called a quest. Which is a passion project. Where you have to make something. Which is closer to something you like doing or something you like or appreciation or something like that. I don’t know there are people who make books, there are people who make songs. Everyone is doing something closer and I also made something more active. So I decided to make a film,” jelas Isla.

Terakhir, ada film Fighting for the Future pemenang Special mention Documentary, yang menyorot tinju yang dianggap dari kacamata anarkisme jalanan menjadi penyaluran hobi dan prestasi. Marjito Iskandar Tri Gunawan menyebut kelompok yang terbentuk informal menjadi ruang yang membawa kegelisahan menuju hal positif.

“Aku flashback lagi sekitar 20 tahun lalu, ini dunia mahasiswa dan remaja. Dicoba ditelusuri didalami lagi menjadi kegelisahan bersama. Dunia remaja adalah dunia penuh dengan energi,” tandasnya.

Final Film ReelOzInd! 2025 – Running Sheet

(Best Animation) Leleng | Zaenal Abidin (director) | Firman Widyasmara (producer) | Indonesia | 2025 | All Ages

(Best Documentary) Wadjemup Wirin Bidi | Glen Stasiuk (director/producer) | Australia | 2025 | All Ages

(Special Mention Fiction) Buried in Time | Deandrey Putra (director/producer) | Farhan Nugraha (producer) | Indonesia | 2025 | All Ages

(Special Mention Fiction) Fallow | Bonnie Van De Ven (director) | Andrew O’Keefe (producer) | Australia | 2024 | All Ages

(Special Mention Documentary) Fighting for the Future | Marjito Iskandar Tri Gunawan (director/producer) | Indonesia | 2025 | All Ages

(Special Mention Young Filmmaker) Hurt People, Hurt People | Isla Ayu Sri Ward (director/writer) | Indonesia | 2025 | All Ages

(Best Young Filmmaker) Running Away | Dari Justin (director/producer) | Australia | 2025 | All Ages

(Special Mention Animation) Elephant | Mia Innocenti (writer/director) | Phoebe Blanchard (writer) | Tenzin Kelly-hall (producer) | Australia | 2024 | All Ages

(Best Fiction/ Best Film) Kau, Aku, dan Kursi Itu (You and Me and that Chair) | Trivita Tiffany Winataputri (director/writer) | Matt Wallace (director) | Lawrence Phelan (producer) | Australia/Indonesia | 2023 | All Ages

KalFest Hub seri #8 ini menjadi momen spesial karena film-film pendek yang mendapatkan award akan diputar secara perdana dan serentak di Yogyakarta (Indonesia) dan Melbourne (Australia).