5 Tips Mudah Menulis Esai tanpa AI, Terapkan ini Agar Terhindar dari Plagiarisme!

Esai
Reading Time: 3 minutes

Salah satu kemampuan yang wajib dimiliki mahasiswa adalah membuat artikel ilmiah hingga esai. Tak jarang beberapa mata kuliah khususnya bidang humaniora mewajibkan mahasiswa membuat esai dalam penilaian akhir.

Mengutip dari Merriam Webster Dictionary, esai merupakan komposisi sastra analitik atau interpretatif yang membahas topik tertentu dengan suduk pandnag terbatas.

Artinya dalam membuat esai poin penting yang wajib diketahui mahasiswa bukan hanya soal topik yang dijelaskan melainkan bagaimana cara menjelaskan suatu topik. Menjelaskan dengan argumentatif dan subjektif penulis.

Pengetahuan dan kemampuan menulis esai sangat dibutuhkan, mengingat dengan pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI) yang banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk berbuat sedikit nakal dalam menyelesaikannya.

Meski sering terlewat dalam sistem pendeteksi plagiasi, pembuatan esai menggunakan AI ternyata sangat mudah terdeteksi. Hal ini dapat dibaca dari karakter penulisan esai.

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Dian Dwi Anisa, S.Pd., MA, menyebut tujuan membuat esai bagi mahasiswa adalah untuk mengukur kemampuan logic mahasiswa dalam menangkap suatu isu.

Dosen yang mengampu mata kuliah Penulisan Kreatif itu juga menyebut esai merupakan bentuk kerja individu yang dapat melatih kemampuan dasar dalam menulis pada mahasiswa seperti menempatkan dan membedakan struktur kalimat mulai dari subjek, objek, dan keterangan.

“Untuk mengetahui dan mengukur logika berpikir mahasiswa dalam merespon isu, serta melatih kemampuan dasar dalam menulis,” ujarnya.

Kultur menulis di Prodi Komunikasi UII sengaja dibentuk sejak awal semester agar terbiasa mengembangkan argumen dengan mengkombinasi data dan fakta. Tujuannya tentu untuk meminimalisir berbagai bentuk plagiarisme.

Tercatat dalam tiga tahun terakhir, ada dua karya dari Prodi Ilmu Komunikasi yang diplagiat oleh institusi pendidikan lain. Tentu hal ini sangat meresahkan bagi penulis utama. Hal ini disampaikan oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., MA, beberapa waktu lalu.

Artikelnya yang berjudul “Pemanfaatan Situs Web Resmi Lembaga Pendidikan sebagai Sumber Berita oleh Wartawan Surat Kabar Lokal di Yogyakarta” dalam publikasi Jurnal The Messenger Volume 9, No.2, 2017 diplagiat oleh mahasiswa dari Universitas lain dengan judul “Pemanfaatan Web Resmi Perguruan Tinggi sebagai Sumber Berita oleh Wartawan Media Massa Lokal” yang dipublikasikan pada Jurnal Gunahumas, Vol 2, No 1, 2019.

Mengetahui karya dicuri, Narayana mengambil tindakan protes dan menyertakan bukti kepada penerbit.

“Saya mengirimkan email protes kepada pengeola jurnal Gunahumas dan penulis. Pada email itu saya lampirkan artikel saya dan artikel peniru,” ujarnya.

Atas protes tersebut ia mendapat balasan permintaan maaf dari pelaku, dan take down artikel kepada pihak penerbit. Artikel berhasil di take down pada Juli 2021.

Kasus terbaru juga menimpa Nadia Wasta Utami, S.I.Kom, MA, tugas akhir mahasiswa bimbingannya Vania Taufik Rahmani yang berjudul “Analisis E-Customer Relationship Manamgement BPJS Kesehatan Republik Indonesia pada Mada Pandemi Covid-19 dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan”.

Karya tersebut diplagiat oleh AL dan MC dengan judul “Analisis E-Customer Relationship Manamgement BPJS Kesehatan Republik Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19 dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan” dan dipublikasikan di Jurnal ResPublica Vol.1, No 3, Maret 2023.

Kasus-kasus plagiarisme seperti di atas diharapkan tidak dilakukan oleh mahasiswa maupun civitas akademika di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Untuk menghindari hal demikian perlu dibangun kultur kejujuran sejak dini. Salah satunya intensitas berlatih menulis esai. Namun banyak kendala yang dialami mahasiswa sehingga menganggap menulis esai sangat sulit.

Untuk memudahkan, berikut beberapa tips menulis esai yang dikutip dari laman resmi Students The University of Melbourne.

Tips Menulis Esai

  1. Analisis Topik untuk Memulai Awalan yang Menarik

Esai berisi argumen dan tanggapan, hal pertama yang wajib dilakukan adalah menganalisis topik. Pastikan mahasiswa mengetahui secara detail topik yang akan dijelaskan.

Cara menganalisis dengan cara riset kecil seperti membaca data, jurnal, dan berbagai referensi lainnya. Data dan hasil riset tersebut dapat disajikan menjadi fakta pembuka yang menggugah dan menarik di awal tulisan.

  1. Menentukan Argumen

Menentukan argumen artinya menjelaskan perspektif kita terhadap topik yang disajikan dalam menjawab pertanyaan. Argumen harus diimbangi dengan fakta empiris, sehingga dapat menyajikan dalam bentuk kalimat secara spesifik.

Pastikan sebelum menjawab dengan argumen masukkan konflik, contohnya topik darurat sampah di Yogyakarta. Uraikan secara menarik dan detail fenomena tersebut sehingga mudah menentukan argumen.

  1. Membuat Susunan Koheren

Hal ini menjadi hal dasar yang wajib diketahu, dalam esai terdiri dari pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Pastikan untuk menyusun secara koheren.

Pendahuluan bersisi konteks esai, isi adalah pengembangan argumen serta uraian kasus dengan berbagai bukti, sementara kesimpulan biasanya berisi tawaran solusi.

  1. Menuliskan dengan Jelas

Tuliskan kalimat secara jelas dengan poin-poin yang tepat. Pastikan untuk membaca ulang atau editing cermat dan lakukan berulang agar tak ada kalimat yang ambigu.

  1. Megutip Sumber yang Kredibel

Cantumkan dan periksa sumber yang valid dan kredibel. Pastikan bahwa kutipan akurat dan lengkap. Penting bagi mahasiswa untuk membaca Teknik mengutip sumber referensi seperti jurnal, website, hingga buku.

Demikian beberapa tips menulis esai tanpa pusing harus bergantung dengan AI. Yuk, terapkan tips-tips tersebut ya Comms.