Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Raih Juara 1 Lomba Fotografi PEKIMISDA DIY

Lomba fotografi
Reading Time: 2 minutes

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Ia adalah M. Nabiel Marazieq, pada 9 Juli 2024 Pusat Prestasi Nasional dan BPSMI DIY mengumumkan bahwa mahasiswa angkatan 2021 tersebut berhasil meraih juara 1 kategori fotografi dalam gelaran PEKIMISDA.

Kemenangan ini akan membawa Nabiel melaju ke tingkat nasional, “Adapun yang berhak maju ke Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) adalah delegasi yang juara 1 yakni atas nama M. Nabiel Marazieq dari Ilmu Komunikasi 2021 FPSB UII,” tulis dalam keterangan BPSMI DIY.

Kompetisi ini merupakan yang kedua kalinya bagi Nabiel di PEKIMISDA DIY. Melalui kerja keras dan pengetahuan terkait teknik fotografi membawanya sukses pada kesempatan kedua.

“Alhamdulillah, dalam keikutsertaan saya yang kedua kalinya di PEKSIMIDA DIY ini saya diberikan kemenangan dan dapat melanjutkan kompetisi di PEKSIMINAS mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucap Nabiel.

Keterkaitan Kompetisi dengan Minat Studi

Belajar dari pengalaman sebelumnya ia memilih lategori fotografi jurnalistik sesuai dengan peminatannya dalam menempuh studi di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Terdadapt dua kategori dalam kompetisi fotografi yakni jurnalistik dan seni.

“Salah satu faktor yang membuat saya dapat lebih maksimal dan percaya diri pada tahun ini adalah karena tangkai lomba fotografi terbagi dalam dua kategori, yaitu fotografi jurnalistik dan fotografi seni. Saya mengikuti kategori fotografi jurnalistik yang sesuai dengan peminatan yang saya ambil di Ilmu Komunikasi UII, sehingga sudah cukup banyak materi yang saya pelajari,” tambahnya.

Tahun ini tema yang diangkat dalam kategori fotografi adalah Pendidikan Pancasila dalam Dinamika Ekosistem Kotagede. Praktiknya, tema tersebut baru diberikan pada hari H perlombaan. Peserta mendapat waktu selama 3 jam untuk hunting foto di area yang sudah ditentukan, yaitu Kotagede.

“Dari tema tersebut, saya memilih objek mural yang berada di sekitar Kotagede karena mural merupakan salah satu media edukasi bagi masyarakat sekitar,” ujar Nabiel.

Tak hanya memotret visual dengan komposisi yang estetik, Nabiel juga mempersiapkan kalimat-kalimat yang sesuai dan bermakna untuk mendukung hasil foto yang telah disiapkan.

“Fotografi jurnalistik adalah gabungan antara gambar dan kata. Jadi selain memperhatikan elemen visual yang menurut kita sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, kata atau caption juga tidak boleh disepelekan. Karena sebuah foto akan kehilangan makna jika tanpa keterangan,” tandasnya.