Kaliurang Festival Hub #5 ‘Kabar Tepi Laut’
Kaliurang Festival Hub seri ke-5 mengambil tema Kabar Tepi Laut. Tema ini dipilih karena sesuai dengan film-film yang telah dikurasi dan akan ditayangkan selama dua hari mulai 27 Juni hingga 28 Juni 2024 di Gedung Rav prodi Ilmu Komunikasi UII.
Dengan tema Kabar Tepi Laut, kolaborasi dilakukan bersama Festival Film Bahari yang berumah di Cirebon. Digawangi oleh Kemala Astika dan Doni Kus Indarto, pihaknya bersama Kaliurang Festival Hub sepakat menayangkan tiga film bertemakan bahari atau segala sesuatu yang berkaitan dengan tema laut. Tiga film tersebut berjudul Perahu Sandeq, Mimpi Andini, dan Darip.
Di hari pertama pembukaan, Kaprodi Ilmu Komunikasi UII menyampaikan apresiasi kepada para pegiat yang tergabung. Kaliurang Festival Hub mampu membuktikan keberlanjutannya sebagai ruang pertemuan berbagai gagasan hingga diskusi.
“Kalfes Hub menjadi ruang pertemuan berbagai gagasan, ide-ide, diskusi seperti hari ini. dan ini menjadi tradisi jika kita urut ke belakang ini sudah yang kelima yang berarti kita sudah melakukan pembuktian bahwa acara ini berkelanjutan. Apresiasi untuk Pak Gunawan dan Pak Zaki,” ujar Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D.
Beliau juga menceritakan sedikit perjalanan Kaliurang Festival Hub yang selalu membawa tema-tema beragam pada setiap serinya. Mulai isu sosial, lingkungan, hingga ekonomi politik.
Pada kesempatan yang sama, Festival Hub Programmer yakni Dr. Zaki Habibi berharap, kerja-kerja yang dilakukan bersama pegiat lainnya menjadi informasi dan data yang suatu saat bisa dijadikan berbagai bahan penelitian yang memberi warna baru.
“Sejak tahun lalu posisi kami sebagai pengumpul informasi atau pengumpul data tentang festival-festival lain yang ada di Indonesia. Untuk kali ini festival dari Cirebon, jangan heran festival tidak harus dari kota besar gemerlap. Mimpi Kalfest Hub atau Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam jangka panjang siapapun yang pengen tahu tentang festival film bisa datang ke sini, data-data ini terkompilasi oleh teman-teman pegiat dan suatu saat akan terpublikasi sebagai kompilasi tertentu di PDMA Nadim,” ungkapnya.
Preview Film
Secara umum film Perahu Sandeq merupakan genre dokumenter expository yang mengungkap budaya suku Mandar, Sulawesi Barat. Budaya bahari dalam Sandeq atau kapal bercadik merupakan warisan dari ras Austronesia. Film ini mengajak penonton untuk memehami latar historis hingga mengajak kita peka dengan budaya yang mesti dijaga.
Kedua, Mimpi Andini film dokudrama ini menyorot pengorbanan perempuan bernama Andini yang hidup di pesisir Jawa. Ia memiliki sahabat dekat seekor kerbau, hubungan batinnya begitu erat. Namun Andini harus segera merelakan sahabatnya demi kesejahteraan nelayan dan masyarakat. Egonya tak bisa melawan kuasa tradisi bernama Lomban, meski demikian ia tetap mengikuti arak-arakan kerbau dan penyembelihan. Kepala kerbau bersama uborampe dilarung ke laut oleh masyarakat setempat.
Terakhir ada film Darip dengan genre fiksi menjadi penutup yang ringan dan menghibur. Adegan mengambil ikan secara manual di empang atau slurup dalam bahasa Jawa sukses mengundang gelak tawa. Darip nelayan yang malang, ia harus pulang tanpa tangkapan. Isu-isu lingkungan, ekonomi, dan sosial dikemas unik melalui siaran radio yang mendominasi audio dalam film tersebut.