Jalan Kaki ‘Berinteraksi dengan Kota’
Jalan kaki di Jepang ternyata bukan hanya hobi melainkan gaya hidup dan budaya. Sebaliknya dengan Indonesia, data dari Stanford University mengungkap bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat aktivitas jalan kaki terendah di dunia. Rata-rata langkah harian masyarakat Indonesia hanya mencapai 3.531 langkah, lebih rendah dibandingkan Malaysia (3.963 langkah) dan Filipina (4.008 langkah). Alasannya tentu terkait dengan kurangnya infrastruktur di Indonesia yang dianggap kurang memadai.
Namun, belakangan aktivitas urban walking cukup banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa komunitas bermunculan di Indonesia. Uniknya, dengan melakukan aktivitas ini pelaku pejalan kaki akan berinteraksi dengan kota. Memangnya kota mampu berinteraksi?
Beberapa metode urban walking dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti mapping walk, flânerie, psychogeography, participatory walking.
Dalam kajian Ilmu Komunikasi, interaksi dengan kota dapat dipahami melalu teori interaksional simbolik Herbert Blumer. Lainnya, soal metode sensori, hingga komunikasi lingkungan menjadikan jalan kaki menjadi lebih autentik dan memperkaya pengalaman sosial.